Hakikat Pembelajaran Menurut Para Ahli
Hakikat Pembelajaran Menurut Para Ahli – Keterampilan yang dimiliki siswa berbeda-beda setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Bloom (dalam Suprijono 2013:6), hasil belajar meliputi keterampilan kognitif, afektif dan intelektual. Keterampilan kognitif terdiri dari informasi (pengetahuan, ingatan); pemahaman (memahami, menjelaskan, merangkum, memberi contoh); permintaan (penggunaan); analisis (klarifikasi, membangun koneksi); sintesis (perencanaan, perencanaan); dan evaluasi (penilaian). Keterampilan fungsional meliputi penerimaan (sikap reseptif); menjawab (memberikan jawaban), memperkirakan (suatu nilai); organisasi (organisasi); Penokohan (watak. Keterampilan psikomotorik meliputi inisiasi, rotasi frontal, dan perencanaan.
Menurut Suprijono (2013:7), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan, bukan hanya sebagian dari kemampuan seseorang. Menurut Jihad dan Haris (2012:14), hasil belajar adalah tercapainya suatu jenis perubahan perilaku yang cenderung menetap pada ranah kognitif, afektif, dan psikologis dari proses belajar yang dilakukan pada waktu tertentu.
Hakikat Pembelajaran Menurut Para Ahli
Hasil belajar merupakan keterampilan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa menerima hasil belajar. Hasil belajar memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa baik siswa dapat memahami dan memahami materi. Menurut Hamalik (2004:31), hasil belajar adalah pola tindakan, nilai, pengetahuan, sikap, apresiasi, keterampilan dan kemampuan.
Teori Belajar Kognitif
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:3) “hasil belajar adalah hasil interaksi antara tindakan belajar dan tindakan mengajar. Dari pihak guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses penilaian hasil belajar. hasil adalah satu-satunya syarat dan nilai tertinggi dari proses pembelajaran.” Menurut Hamalik (2004:49) “mendefinisikan hasil belajar sebagai derajat keberhasilan yang dicapai siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”. Sementara itu, Winkel (2009) mengatakan bahwa “hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai seseorang”.
Hasil belajar adalah ukuran penilaian terhadap kegiatan belajar atau proses belajar yang dinyatakan dalam simbol, huruf atau kalimat yang memberitahukan hasil apa yang telah dicapai setiap anak selama periode tertentu. Menurut “Susanto (2013:5), perubahan terjadi pada diri siswa, baik dari segi mental, afektif, dan faktor psikologis akibat belajar”.
Pengertian tujuan pembelajaran ditegaskan oleh Nawawi (Susanto, 2013:5) yang berpendapat bahwa tujuan pembelajaran dapat diartikan sebagai derajat keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam poin-poin yang diperoleh dalam hasil penelitian. untuk mengevaluasi tentang nilai subjek tertentu.
Menurut Sudjana (2009:3), “mendefinisikan hasil belajar siswa sebenarnya adalah perubahan perilaku yang dihasilkan dari belajar dalam arti luas yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan kognitif”.
12 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli, Ayo Pelajari!
Berdasarkan pengertian tujuan pembelajaran di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah hasil yang diperoleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan membaca dan belajar serta bukti keberhasilan yang diperoleh orang dengan faktor kognitif, afektif, dan psikologis. . . , yang diwakili oleh simbol, huruf, dan kalimat.
Tujuan pembelajaran yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar.
Menurut Caroll (dalam Sudjana 2009:40), ada lima faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain: (1) bakat siswa; (2) waktu yang tersedia bagi siswa; (3) lamanya waktu yang dibutuhkan guru untuk menjelaskan topik; (4) kualitas pengajaran; dan (5) kemampuan siswa.
Sekaligus menurut Munadi dalam Rusman. T (2013:124) faktor yang mempengaruhi hasil belajar meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik dan faktor mental. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.
Blended Learning: Pengertian, Konsep, Dan Manfaatnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi tujuan pembelajaran antara lain adalah sifat jasmani dan rohani siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik keadaan jasmani secara umum, sedangkan faktor lingkungan juga mempunyai pengaruh yang besar. Hasil belajar siswa di madrasah sebesar 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara garis besar dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar siswa dan dapat menunjang terlaksananya kegiatan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Menurut Susanto (2014:5), hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik dari segi mental, afektif, maupun mental akibat kegiatan belajar. Secara sederhana, hasil belajar diartikan sebagai derajat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi. Hasil belajar merupakan pola tindakan, nilai, pemahaman, sikap, penghayatan dan keterampilan. Mengacu pada pemikiran Gagne (Suprijono 2013:5), hasil penelitiannya berupa:
14 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Kemampuan mengungkapkan informasi melalui bahasa, ucapan dan tulisan. Keterampilan khusus mata pelajaran, keterampilan ini tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, atau penerapan aturan.
Kemampuan menyajikan konsep dan simbol. Keterampilan intelektual meliputi kemampuan membedakan, kemampuan menganalisis-mensintesis ide dan fakta, serta mengembangkan prinsip-prinsip ilmiah. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk melakukan berbagai tugas mental.
Kemampuan untuk menerima atau menolak objek berdasarkan evaluasi objek. Sikap mencakup kemampuan untuk menginternalisasikan dan mengeksternalisasikan nilai-nilai. Sikap adalah kemampuan menjadikan nilai sebagai standar perilaku.
Kingsley (dalam Sudjana 2009:45) membedakan tiga jenis hasil belajar, yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pemahaman; (3) sikap dan pendapat. Sementara itu, Gagne membedakan lima kategori tujuan pembelajaran, yaitu: (1) pengetahuan lisan; (2) kemampuan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap; dan (5) keterampilan motorik.
Hakekat Pembelajaran Sains/ipa (ilmu Pengetahuan Alam)
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah keterampilan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diukur dengan alat penilaian, baik proses maupun hasil. Hasil belajar siswa digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau indikator tercapainya tujuan pembelajaran. Apakah Anda menyukai buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buat buku flip Anda sendiri
KELOMPOK 6 : 1. ERNIE YUSNITA 856081688 2. JUNAIDI 856082389 3. YATI NAVIA 856081165 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
MODUL 11 BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS BERBICARA KB1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar A. JENIS PEMBELAJARAN B.E. Skinner mengatakan bahwa perubahan tingkah laku dipelajari dan tidak melalui proses yang dapat disimpulkan, sedangkan ahli lain mengatakan bahwa perubahan tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar. B. PEMBELAJARAN BAHASA Dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia, salah satu aspek yang sering ditonjolkan dan dipertanyakan adalah strategi atau teknik pembelajaran, metode dan metode yang digunakan. C. BELAJAR BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Secara formal, bahasa Indonesia diperoleh melalui lembaga formal yaitu lembaga pendidikan, sedangkan secara informal diperoleh dengan membaca buku, koran, majalah, menonton TV, mendengarkan siaran radio, berinteraksi dengan masyarakat, dan lain-lain.
Untuk mengajarkan pelajaran pidato di sekolah dasar, pertama-tama Anda harus mempelajari hal-hal berikut: 1. Teori pidato 2. Bagian-bagian pidato 3. Jenis-jenis pidato 4. Jenis-jenis pidato D. METODE BERBICARA Perlu dilakukan latihan keterampilan berbicara sebagai berikut. : 1. Berani dan berkemauan keras 2. Memiliki pengetahuan yang luas 3. Memahami proses berkomunikasi dengan banyak orang 4. Mengetahui bahasa dengan baik dan lancar 5. Pendidikan yang memadai
Belajar Pembelajaran Inovatif Ala Prof. Sri Umi Mintarti, Guru Besar Universitas Malang
Hal-hal yang harus diperhatikan agar komunikasi berhasil adalah sebagai berikut: • Adanya kesamaan kepentingan antara pembicara dan pendengar. • Adanya dukungan dari kedua belah pihak. • Adanya sikap positif, artinya pemikiran atau gagasan yang diungkapkan dapat diterima. • Sebagai sesuatu yang membawa manfaat bagi keduanya. • Adanya keterbukaan yang diungkapkan kedua belah pihak. • Setiap kelompok berusaha untuk menampilkan diri mereka sebaik mungkin bagi pembicara. Tarigan (1990:218) mengemukakan ciri-ciri percakapan yang baik, antara lain: • Pandai menemukan topik yang relevan dan terkini. • Pengetahuan yang baik tentang subjek tersebut. • Pahami pendengarnya. • Pahami situasinya. • Ciptakan tujuan yang jelas. • Memiliki kemampuan bahasa yang memadai. • Terhubung dengan audiens. • Mereka adalah pendengar yang baik. • Gunakan alat bantu. • Memiliki penampilan yang meyakinkan. • Miliki rencana. E. KINERJA PIDATO
F. BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS BERBICARA Pembelajaran yang terstruktur akan membuat keterampilan yang dipelajari terasa aneh dan tidak nyata. Hal ini harus dilakukan agar siswa: • Konsep pembelajaran berbicara terintegrasi • Isi/kegiatan berbicara untuk pembelajaran dan pengetahuannya • Latihan mengemukakan gagasan • Membiasakan siswa bertanya 2. Tujuan pembelajaran berbicara di kelas yang lebih tinggi • Menumbuhkan keberanian siswa • Berbagi ilmu dan pemahaman kepada siswa • Melatih siswa menantang/menolak pendapat orang lain • Melatih siswa berpikir kritis dan logis • Melatih siswa menghargai pendapat orang lain
KB 2 CARA BELAJAR BAHASA INDONESIA UNTUK BERBICARA A. MATERI YANG TEPAT UNTUK KEGIATAN BERBICARA ❑ MATERI PENTING UNTUK KELAS 1: Pendahuluan; ucapkan halo; mendeskripsikan isi gambar; melihat nama warna, nama dan fungsi bagian tubuh serta benda disekitarnya; berbagi pengalaman; mendeskripsikan benda-benda di sekitar; melakukan percakapan sederhana; mengungkapkan suka dan tidak suka; melafalkan lagu anak-anak atau lagu anak-anak; memainkan karakter fiksi. ❑ PENTING UNTUK KELAS 2: Bertanya/menanyakan sesuatu; berbicara tentang aktivitas sehari-hari; melakukan percakapan singkat; untuk menceritakan pengalaman pribadi; melaporkan acara bersama; mendeskripsikan flora dan fauna di sekitarnya; bersyair; menceritakan kembali cerita yang didengar; memainkan peran yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.
❑ PENTING UNTUK KELAS 3: Bercerita tentang informasi; jelaskan urutannya; jelaskan lokasinya; memberikan masukan dan saran; untuk menceritakan pengalaman pribadi; permainan peran yang sesuai dengan isi cerita. ❑ PENTING UNTUK KELAS 4: Bercerita tentang hal-hal yang disukainya; mendiskusikan isu-isu terkini; menggambarkan sesuatu atau seseorang; jelaskan instruksi manualnya; meneruskan pesan yang diterima melalui telepon; menceritakan kembali isi cerita; permainan bermain peran berdasarkan teks dialog. ❑ FAKTA UTAMA 5: Merespon suatu masalah atau kejadian; mewawancarai sumber; melaporkan hasil wawancara; menggambarkan benda atau alat; memberikan pendapat mengenai fakta; melengkapi isi pembicaraan atau diskusi; memerankan drama pendek tanpa naskah. ❑ PENTING KELAS 6: Ceritakan kisah tentang observasi; mengirimkan pesan/informasi yang diterima darinya