Harga Buyback Dinar Antam Hari Ini
Harga Buyback Dinar Antam Hari Ini – Emas batangan dipajang di kantor BNI Syariah, Jakarta, Senin (30/11). Harga pembelian emas Antam turun 1.000 emas terhadap rupiah, di tengah anjloknya harga emas global akhir pekan lalu. (/Angga Junior)
, Jakarta PT Aneka Tambang atau Antam menaikkan harga emas yang dijual pada Kamis pekan ini. Harga emas Antam naik Rp 8.000 menjadi 951.000 per gram pada Kamis 11 November 2021.
Harga Buyback Dinar Antam Hari Ini
Sementara harga pembelian emas Antam semakin menguat, dari Rp 10.000 menjadi Rp 847.000 per gram, hingga kemarin. Saat masyarakat ingin menjual emasnya, harga belinya menjadi indikasi Antham.
Emas Antam Non Rm
Hingga pukul 08.30 WIB, Kamis (11/11/2021), sebagian besar stok emas ukuran Antham masih tersedia. Pengguna bisa mengecek harga emas Antam langsung di portal themetalmulia.com.
Antam menjual emas dengan berat 0,5 hingga 1000 gram. Antham tidak hanya mengekstraksi emas dalam bentuk batangan. Tapi ada dinar, dirham dan koleksi emas lainnya.
Emas Antam 10 gram bermotif batik dibanderol Rp 9.860.000. Sedangkan ukuran 20gr harganya Rp 19.080.000.
Harga emas Antham sudah termasuk PPh 22 0,9 persen. Jika Anda memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Nasional (NPWP), Anda bisa mendapatkan kredit pajak lebih rendah (0,45 persen).
Harga Emas Antam Lebih Murah Per 25 Agustus 2021
* Hubungi WhatsApp di 0811 9787 670 dengan memasukkan kata kunci yang diperlukan untuk memverifikasi keaslian informasi yang dibagikan.
Harga emas turun pada hari Rabu seiring penguatan dolar AS. Harga emas turun karena investor menunggu data utama inflasi AS, yang dapat mempengaruhi langkah Federal Reserve selanjutnya.
Ons tersebut turun 0,4 persen menjadi $1,824.90 pada Kamis (11/11/2021), tertinggi sejak 3 September pada sesi sebelumnya, menurut CNBC. Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi $1,828.40.
Kenaikan sebesar 0,1 persen membebani harga emas batangan AS, sehingga mengangkat nilainya bagi pembeli mata uang lainnya.
Jual Harga Emas Antam Model Terbaru Asli
Perhatian saat ini terfokus pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS, yang menyatakan bahwa pasar tenaga kerja sedang ketat dan gangguan pada rantai pasokan global dapat menyebabkan jumlah pekerja dalam jumlah besar.
“Kenaikan suku bunga mungkin tidak secepat ekspektasi pasar dan inflasi yang masih tinggi, menciptakan latar belakang positif bagi kenaikan harga logam mulia,” kata Harshal Barot, penasihat senior Asia Selatan di Metal Focus.
“Namun, konsensus CPI yang lebih tinggi dapat mengunci beberapa keuntungan emas karena The Fed harus mulai menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi,” kata Baro.
* Fakta atau tipuan? Untuk memverifikasi keakuratan informasi yang dibagikan, silakan hubungi WhatsApp Fact Check di 0811 9787 670 dan masukkan kata kunci yang relevan.