Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar – , CATATAN AN– Transisi energi merupakan salah satu komitmen prioritas Indonesia, sebagaimana dijanjikan dalam Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC), Strategi Jangka Panjang untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 (LTS-LCCR) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Indonesia (RPJPN ). Emas 2025-2045. Pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mendukung hal ini, termasuk rencana peningkatan bauran energi terbarukan, penutupan dini pembangkit listrik tenaga batu bara, dan elektrifikasi kendaraan.

Sayangnya, meski komitmen tersebut sudah disebutkan, transisi industri sepertinya masih luput dari perhatian pemerintah. Transisi industri merupakan bagian integral dari transisi yang adil guna menciptakan nilai tambah ekonomi dan lapangan kerja baru yang berkelanjutan dan rendah karbon.

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Siapapun presiden Indonesia yang terpilih pada pemilu 2024 harus mulai mempersiapkan transisi industri yang terkelola dan terencana.

Harian Kontan 20 Mei 2023

Banyak sekali jargon yang diungkapkan di media terkait perkembangan industri dan energi, seperti revolusi industri 4.0, transisi industri, dan transisi energi. Perlu dipahami bahwa jargon-jargon tersebut mewakili hal-hal yang berbeda namun saling berkaitan, sebagaimana terangkum dalam infografis di bawah ini.

). Perkembangan teknologi, globalisasi, dan upaya menuju perekonomian netral iklim mengharuskan daerah melakukan transisi industri agar tidak ketinggalan.

Transisi industri bukanlah hal baru. Sejarah menunjukkan beberapa kasus transisi industri yang berhasil, seperti kawasan Ruhr di Jerman, beberapa kota berbasis sumber daya alam di Tiongkok, Australia, dan Norwegia, serta kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Kasus-kasus ini menggambarkan transisi dari industri padat karbon ke industri rendah karbon.

Seperti pertambangan batu bara. Contohnya adalah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang kontribusi pertambangan batu bara terhadap produk domestik bruto regional sebesar 53% dan 30% pada tahun 2022.

Blog Grid Three Columns

Manufaktur di Indonesia misalnya, masih intensif karbon. Data Climate Watch dan Bank Dunia menunjukkan tingkat intensitas emisi industri manufaktur Indonesia sebesar 1,05 kg/US$ pada tahun 2015, jauh melebihi Singapura (0,62), Jepang (0,59), Amerika Serikat (0,69) dan negara-negara Uni Eropa (0,43). ). ).

Transisi industri menghadapi berbagai tantangan yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bidang utama, yaitu teknologi, model investasi dan pembiayaan, pengembangan keterampilan, dan tata kelola.

Salah satu kendala utama dalam transisi energi di sektor industri adalah belum matangnya teknologi energi terbarukan, seperti teknologi penyimpanan atau baterai yang masih dalam tahap pengembangan.

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Meski manfaatnya jelas, namun industri enggan mengadopsi teknologi ini sepenuhnya karena pengembangannya masih terus berlangsung sehingga mempengaruhi tingkat kesiapan teknologi.

Tips Utbk Gap Year 2024

Contoh lainnya dapat dilihat pada sulitnya dekarbonisasi energi panas yang digunakan di sektor industri, seperti baja atau semen. Sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan peran gas atau batu bara dalam produksi energi panas langsung masih terbatas pada biomassa/biometana, sedangkan bioenergi jenis ini hanya dapat digunakan dalam skala panas rendah-menengah.

Kendala kedua adalah mengenai model investasi dan pembiayaan. Transisi industri memerlukan investasi besar untuk membiayai infrastruktur, peralatan baru, dan peningkatan teknologi dapat menjadi tantangan besar. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur pendukung, seperti jaringan listrik yang andal, dan hal ini dapat memberikan tekanan pada anggaran publik. Sementara di tingkat perusahaan, investasi peralatan baru dan peningkatan teknologi dapat membebani keuangan perusahaan karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan.

Indonesia perlu mengembangkan berbagai model pembiayaan untuk meningkatkan daya tarik investor. Hal ini termasuk menawarkan insentif dalam bentuk subsidi atau pengurangan pajak bagi perusahaan yang berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan, mendorong skema usaha patungan atau obligasi hijau, menggunakan instrumen keuangan baru seperti obligasi iklim dan dana investasi sosial, serta memberikan pembebasan bea masuk untuk energi. peralatan industri yang efisien. .

Kendala selanjutnya adalah terkait keterampilan tenaga kerja industri. Ketika industri mengadopsi teknologi baru, tenaga kerja perlu memperoleh keterampilan baru untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan dan sistem baru. Program pelatihan dan pengembangan tenaga kerja sangat penting untuk memastikan karyawan dapat beradaptasi dan berkembang dalam lanskap industri yang baru, canggih, dan berkelanjutan.

Kantongi Pembiayaan Usd 600 Juta Dari Adb, Pln Peroleh Penjaminan Dari Pemerintah Dan Pt Pii

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat kemitraan industri-pendidikan. Kolaborasi antara industri dan lembaga pendidikan dapat membantu mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan dan menyediakan program pendidikan yang memenuhi kebutuhan transisi.

Efektivitas tata kelola merupakan hambatan terakhir dalam transisi energi, misalnya dalam hal regulasi dan praktik. Misalnya saja implementasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia yang masih simpang siur, terutama terkait kapasitas maksimal sambungan listrik yang bisa dipasang.

Tata kelola yang efektif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, termasuk badan pemerintah pusat dan daerah, pemimpin industri, organisasi lingkungan hidup, dan masyarakat lokal secara transparan dan akuntabel. Pentingnya proses pengambilan keputusan kolaboratif adalah untuk memastikan bahwa kepentingan semua pihak dipertimbangkan dan transisi tersebut konsisten dengan tujuan lingkungan hidup. Mekanisme tata kelola yang transparan berkontribusi pada keadilan dan perilaku etis dalam proses transisi.

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan memastikan transisi industri yang berkelanjutan, analisis dampak juga penting karena memerlukan penilaian komprehensif terhadap dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari perubahan industri. Misalnya, ketika sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia beralih dari penggunaan batu bara ke tenaga surya, analisis ini dapat membantu menilai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari perubahan tersebut. Analisis ini dapat mencakup dampak terhadap lapangan kerja di sektor batubara, dampak terhadap harga energi bagi konsumen, dan dampak terhadap emisi karbon.

Bisnis Indonesia 27 Juni 2023

Beberapa kawasan di dunia mulai melakukan transisi yang terkelola dan terencana. Misalnya, Uni Eropa meluncurkan program transisi yang adil yang disebut Mekanisme Transisi yang Adil (JTM) untuk membantu wilayah yang paling terkena dampak transisi energi di Eropa untuk melakukan transisi industri. Bantuan ini terdiri dari pendanaan, dukungan teknis dan konsultasi untuk tujuan industri yang telah ditentukan.

Aspek penting dalam JTM adalah penyusunan Rencana Transisi yang Adil Teritorial (TJTP) atau mekanisme transisi berbasis wilayah. TJTP adalah

Sehingga memungkinkan negara-negara anggota Uni Eropa untuk memilih wilayah yang berhak mengakses bantuan dan kemudian menguraikan proses transisi dalam dokumen perencanaan.

Perencanaan dokumen ini dijelaskan secara konkrit, mulai dari tujuan transisi, hubungannya dengan kebijakan dan tujuan lainnya, jangka waktu, kebutuhan investasi dan rencana aksi yang berfokus pada diversifikasi ekonomi,

Majalah Simpul Perencana Vol. 39 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas

Di Skotlandia, Kerangka Perencanaan Transisi yang Adil telah disiapkan sebagai bahan referensi untuk perencanaan di tingkat dunia usaha, pemerintah daerah dan organisasi pemerintah lainnya, seperti kementerian teknis. Kerangka kerja ini berbasis bukti, dikembangkan bersama pemangku kepentingan, adaptif dan disesuaikan dengan rencana kerja yang ada.

Kerangka perencanaan Skotlandia memiliki beberapa kesamaan dengan JTM. Pertama, proses transisi yang direncanakan didasarkan pada lokasi (

Kedua kerangka perencanaan ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia untuk merencanakan transisi industri yang adil dan berkelanjutan serta mencapai tujuan emisi nol bersih pada tahun 2060. Perencanaan yang matang merupakan langkah awal yang penting untuk transisi industri yang tepat, cepat, dan lancar.

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Meringkas apa yang telah dijelaskan di atas, Indonesia harus segera memprioritaskan transisi industri yang terkelola dan terencana sebagai bagian integral dari komitmennya terhadap transisi energi yang berkeadilan. Meski dijanjikan dalam berbagai kebijakan, transisi industri tampaknya kurang mendapat perhatian pemerintah. Calon presiden Indonesia pada pemilu 2024 sebaiknya memfokuskan persiapannya pada transisi industri, termasuk kontribusi sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca dan komitmen penurunan emisi dari sektor industri. Daerah-daerah yang masih bergantung pada industri yang mengalami penurunan, seperti pertambangan batu bara dan industri manufaktur padat karbon, harus menjadi fokus utama.

Media Indonesia 8 Desember 2022

Tantangan seperti belum matangnya teknologi energi terbarukan, model investasi, pengembangan keterampilan tenaga kerja, dan tata kelola yang efektif harus diatasi melalui inovasi kebijakan. Inspirasi dari praktik di luar negeri, seperti di Uni Eropa dan Skotlandia, dapat memandu perencanaan transisi industri yang adil, cepat, dan berkelanjutan di Indonesia. Oleh karena itu, transisi industri yang dikelola dengan baik adalah kunci untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu perekonomian yang berkelanjutan dan rendah karbon. Transisi energi merupakan salah satu komitmen prioritas Indonesia sebagaimana dijanjikan dalam Nationally Prepared Contribution (NDC), Strategi Jangka Panjang Ketahanan Iklim dan Rendah Karbon 2050 (LTS-LCCR) dan Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang Indonesia Emas (RPJPN) 2025 .-2045. Pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mendukung hal ini, termasuk rencana peningkatan bauran energi terbarukan, penutupan dini pembangkit listrik tenaga batu bara, dan elektrifikasi kendaraan.

Sayangnya, meski komitmen tersebut sudah disebutkan, transisi industri sepertinya masih luput dari perhatian pemerintah. Transisi industri merupakan bagian integral dari transisi yang berkeadilan (

Siapapun presiden Indonesia yang terpilih pada pemilu 2024 harus mulai mempersiapkan transisi industri yang terkelola dan terencana.

Banyak jargon yang diungkapkan di media tentang perkembangan industri dan energi, seperti revolusi industri 4.0, transisi industri, dan transisi energi. Perlu dipahami bahwa jargon-jargon tersebut mewakili hal-hal yang berbeda namun saling berkaitan, sebagaimana terangkum dalam infografis di bawah ini.

Rakyat Merdeka 7 Oktober 2022

Transisi industri bukanlah hal baru. Sejarah menunjukkan beberapa kasus transisi industri yang berhasil, seperti kawasan Ruhr di Jerman, serta beberapa kota berbasis sumber daya alam di China, Australia, dan Norwegia, serta kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Kasus-kasus ini menggambarkan transisi dari industri padat karbon ke industri rendah karbon.

, seperti pertambangan batu bara. Contohnya Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, pertambangan batu bara menyumbang produk domestik bruto regional sebesar 53 persen dan 30 persen pada tahun 2022.

Manufaktur di Indonesia misalnya, masih intensif karbon. Data Climate Watch dan Bank Dunia menunjukkan tingkat intensitas emisi industri manufaktur Indonesia sebesar 1,05 kilogram per dolar AS pada tahun 2015, jauh melampaui Singapura (0,62), Jepang (0,59), Amerika Serikat (0,69), dan negara-negara Uni Eropa. (0,43).

Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar

Transisi industri menghadapi berbagai tantangan yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bidang utama, yaitu teknologi, model investasi dan pembiayaan, pengembangan keterampilan, dan tata kelola.

Transisi Industri Matang Demi Transisi Berkeadilan

Salah satu kendala utama dalam transisi energi di sektor industri adalah belum matangnya teknologi energi terbarukan, seperti teknologi penyimpanan atau baterai yang masih dalam tahap pengembangan.

Meskipun manfaat teknologi ini jelas, namun industri enggan untuk mengadopsinya sepenuhnya karena perkembangannya yang terus menerus dan berpengaruh.

Menghadapi perubahan, cara mempersiapkan diri menghadapi ujian, investasi yang aman untuk pemula, investasi apa yang cocok untuk pemula, investasi yang cocok untuk pemula, emas yang bagus untuk investasi, investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan yaitu, investasi yang baik untuk pemula, emas antam yang bagus untuk investasi, investasi yang bagus untuk pemula, jenis emas yang bagus untuk investasi, mata uang yang bagus untuk investasi

AdminKhoirot

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Investasi Untuk Menghadapi Perubahan Karier: Mempersiapkan Transisi Yang Lancar yang dipublish pada 05/08/2024 di website Khoirot.ponpes.id

Artikel Terkait

Leave a Comment