Investasi Untuk Penyandang Disabilitas: Membangun Kemandirian Finansial
Investasi Untuk Penyandang Disabilitas: Membangun Kemandirian Finansial – Direktur Eksekutif Bisnis Pemasaran dan Gaya Hidup OCBC Amir Widjaya, Pejabat Khusus Presiden Angkie Yudistia dan Ketua Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia (kanan ke kiri) pada acara ‘Semua Orang #FinanciallyFit: Lampu Disabilitas Tanpa Batas’ di Jakarta, Kamis (20/6/2021). 2024 ).
Penyandang disabilitas masih menghadapi kesenjangan akses keuangan dan literasi keuangan yang memadai. Padahal, keduanya merupakan aspek penting yang menunjang sisi ekonomi penyandang disabilitas.
Investasi Untuk Penyandang Disabilitas: Membangun Kemandirian Finansial
Hasil survei yang dipublikasikan Yayasan Menembus Batas pada Januari 2024 menunjukkan bahwa 55,3% responden penyandang disabilitas belum pernah mendengar atau mempelajari literasi keuangan secara mendalam. Meskipun banyak orang yang mengetahui pentingnya pengelolaan keuangan, namun mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk keuangan.
Kemensos Dan Enklude Jajaki Kerjasama Wujudkan Penyandang Disabilitas Memasuki Dunia Kerja
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang indeks literasinya masih rendah karena belum menjadi salah satu sasaran pendidikan. Sebab, terdapat kendala dalam upaya literasi keuangan, terutama bagi mereka yang sulit dijangkau melalui digitalisasi, seperti masyarakat yang tidak memiliki koneksi atau koneksi khusus dengan komunitas.
Berdasarkan penelitian Penetrat Borders Foundation, mayoritas penyandang disabilitas belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pengelolaan keuangan. Padahal, kesehatan finansial tidak hanya penting untuk kesuksesan pribadi, tetapi juga merupakan bagian penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk memberikan keterbukaan akses bagi penyandang disabilitas. Selain itu, banyak dari mereka adalah lulusan sekolah luar biasa yang sering bingung menentukan pilihan karena kurangnya pendidikan literasi keuangan.
“Kalau produksinya bagus semua, bisa bikin baju, bisa bikin sepatu, bisa bikin bengkel, bisa bikin kue, bisa masak, semuanya potensinya sangat bagus. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? ujarnya dalam acara bertajuk “Semua Orang #Finansial Bugar: Menyalakan Disabilitas Tanpa Batas” di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Penyaluran Bantuan Sosial Uang Untuk Penyandang Disabilitas Di Desa Jagaraga
Dalam praktiknya, kemampuan mengelola keuangan tidak hanya sekedar menabung dan mengelola. Penting juga untuk masuk untuk belajar tentang manajemen keuangan.
Menurut Angkie, literasi keuangan merupakan soft skill yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu, seseorang memerlukan kemampuan mengelola keuangannya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Ini bukan soal denominasi besar atau kecil. Namun apa hikmah kita, hikmah kita dalam mengatur keuangan? Itu tergantung pada pemikiran dan mentalitas kita yang sebenarnya. Jika kita selalu berpikir bahwa kita tidak punya uang, kita punya uang.
Sayangnya, karena akses terhadap pendidikan di negara ini masih belum merata, penyandang disabilitas masih sulit menggunakan keterampilan tersebut. Artinya masih banyak penyandang disabilitas yang tidak bersekolah dan kesulitan mempelajari keterampilan pengelolaan keuangan.
Penyandang Disabilitas Belajar Usaha Kopi Di Madani Vokasi Academy
“Ini bukan soal besar atau kecilnya denominasi. Tapi apa hikmah kita, hikmah kita dalam mengelola keuangan? Tergantung pemikiran dan mentalitas kita yang sebenarnya. Kalau kita selalu berpikir tidak punya uang, jangka panjang kita ada di sana,” kata Angkie.
Dante Rigmalia, Ketua Komisi Nasional Disabilitas (NDC), menambahkan pihaknya akan memastikan dan memantau penghormatan, perlindungan, dan penegakan hak-hak penyandang disabilitas. Oleh karena itu, KND secara aktif berkolaborasi dan melakukan advokasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk pemerataan akses terhadap pendidikan.
Untuk mendukung literasi keuangan, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) menyelenggarakan pelatihan khusus bagi penyandang disabilitas. Dalam sesi tersebut, penyandang disabilitas menerima pelatihan dasar dan nasihat tentang cara mengelola keuangan mereka, seperti alokasi kebutuhan, alokasi tabungan, alokasi dana darurat dan pentingnya investasi.
Menurut Direktur Eksekutif Bisnis Pemasaran dan Gaya Hidup OCBC, Amir Vijaya, program tersebut lebih dari sekadar inisiatif program tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, program ini merupakan bagian dari bisnis perusahaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangannya secara sehat.
Di Sekitar Kita, Terdapat Para…
“Peran kita sebagai bank bukan sekedar memberikan lho, kita punya simpanan apa saja, tapi ada kesalahan di industri ini. Padahal, selain menawarkan produk, layanan, dan promosi, industri harus memberikan pengetahuan yang mendidik, keterampilan dan informasi keuangan, “katanya.
Jakarta Barat, Senin (10/6/2024) Di Balai Diklat Seni Budaya KH Usman Perak, instruktur memandu peserta dalam mengaplikasikan pernis pada tas hias.
Selain itu, upaya memberikan informasi dan pengetahuan mengenai produk sangat penting agar pelanggan dapat menggunakan produk dan layanan dengan baik. Salah satu cara untuk memperkenalkan produk dan layanan tersebut adalah melalui Ruangmenyala.com.
Diluncurkan pada tahun 2021, Ruangmenyala.com merupakan ekosistem yang dibangun untuk memberikan akses literasi keuangan bagi semua kalangan. Ruangmenyala saat ini memiliki 141.577 anggota.
Usaid Japri Bersama Pemkab Trenggalek Berikan Modal Usaha Kepada 50 Pengusaha Penyandang Disabilitas Pada Peringatan Hdi 2021
Amir mengatakan penyandang disabilitas juga dapat memulai perjalanan #FinanciallyFit melalui serangkaian lokakarya, webinar, dan materi edukasi. Fitur-fiturnya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas, mengintegrasikan teknologi dan metode pengajaran sesuai kebutuhan.
Isinya mencakup dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi, seperti penganggaran, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan masa depan. Dasar-dasar pengelolaan keuangan pribadi ditawarkan melalui kelas reguler online dan tatap muka serta video instruksional dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat, serta buku audio untuk tunanetra.
“Jadi teman-teman penyandang disabilitas juga bisa memanfaatkan produk dan layanan Nyala kami untuk menabung, berinvestasi, dan menjaga gaya hidup untuk mencapai tujuan finansialnya,” kata Amir.
Penyandang disabilitas mengikuti edukasi keuangan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Bsn Tetapkan 4 Sni Alat Bantu Penyandang Disabilitas
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprioritaskan edukasi keuangan bagi penyandang disabilitas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025. Selain itu, OJK juga menyediakan sistem pembelajaran khusus bagi penyandang disabilitas berupa Sistem Pengelolaan Pembelajaran Edukasi Keuangan (LMS) dengan subtitle dan penutur bahasa isyarat.
Untuk mendukung akses keuangan, OJK menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. Pada saat yang sama, pelaku usaha jasa keuangan bertanggung jawab untuk mendukung layanan khusus bagi penyandang disabilitas.
Beberapa layanan ini mencakup formulir yang menggunakan Braille, fitur program ramah penyandang cacat, dan jalur kantor. Selain itu, perusahaan jasa keuangan juga harus memprioritaskan antrian bagi penyandang disabilitas, menyediakan staf yang terlatih untuk melayani penyandang disabilitas, anjungan tunai mandiri (ATM) khusus bagi penyandang disabilitas, dan memberikan media yang menarik perhatian bagi konsumen penyandang disabilitas. .
Pada akhirnya, upaya peningkatan pemberdayaan keuangan dan literasi keuangan harus dilakukan tanpa meninggalkan siapapun. Ketua OJK Jember Hardi Rafiq Nasution memberikan sambutan tentang literasi keuangan di sebuah restoran di Jember pada Selasa (21/11/). 2023). ANTARA/Zumrotun Solichah
Csr Bantuan Alat Musik Untuk Penyandang Disabilitas
Edukasi ini wajib dilakukan karena penyandang disabilitas kurang produktif di masyarakat secara keseluruhan Jember, Jawa Timur (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jember, Jawa Timur memberikan edukasi keuangan dan investasi kepada penyandang disabilitas agar mereka diharapkan mampu mengelola keuangan dengan baik.
“Edukasi ini sangat diperlukan karena penyandang disabilitas kurang produktif dibandingkan masyarakat lainnya,” kata Ketua OJK Jember Hardy Rafiq Nasution, dalam acara edukasi di Jember, Selasa.
Menurutnya, penyandang disabilitas harus diberikan hak untuk mengelola keuangannya karena jika mereka mencari uang dan tidak bisa mengelola dana sendiri maka dampaknya berbahaya.
“Mereka harus melek finansial, terutama ibu-ibu rumah tangga yang biasa mengelola keuangan keluarga, agar tidak terjerumus dalam godaan seperti pinjaman online,” ujarnya.
Membangun Kemandirian Ekonomi: Pelatihan Keterampilan Vokasi Sebagai Investasi Di Desa
Dijelaskannya, OJK Jember memberikan pemahaman tentang keunggulan pembiayaan yang stabil dan pengelolaan keuangan yang baik, serta investasi yang aman.
“Kami berharap pendidikan ini dapat membantu mereka mengambil keputusan keuangan yang lebih baik dan membangun masa depan yang lebih baik karena mereka lebih yakin,” ujarnya.
Hardy mengatakan, pihaknya akan melakukan hal tersebut secara berkelanjutan dengan menyasar kelompok tertentu yaitu penyandang disabilitas, masyarakat terpencil, dan ibu rumah tangga.
“Masih banyak tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan, antara lain masyarakat belum terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga dikhawatirkan sikap masyarakat masih rendah,” ujarnya.
Ikatani Uns Berkomitmen Untuk Mensejahterakan Penyandang Disabilitas Melalui Kewirausahaan
Terkait hal tersebut, banyak peserta yang mengaku senang memiliki pengetahuan mengenai literasi keuangan, karena hingga saat ini masih sedikit orang yang membantu masyarakat berkebutuhan khusus.
“Saya berharap penjelasan OJK bermanfaat bagi kelompok disabilitas, memahami pengelolaan keuangan yang baik dan literasi,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang dan OJK Bentuk TPAKD untuk Pengembangan Perekonomian Nasional. Baca juga: OJK di Jember memperingatkan lima penipuan yang diperingati pada Hari Penyandang Disabilitas Internasional setiap tanggal 3 Desember untuk memperkuat komitmen pemerintah, lembaga, pemerintah daerah, dan pemerintah. sektor swasta dan masyarakat untuk mencapai hak-hak penyandang disabilitas di berbagai bidang.
Hari Penyandang Disabilitas Internasional tahun 2019 mengusung gagasan “Indonesia Inklusif, Disabilitas Tertinggi”, cita-cita besar Indonesia yang benar-benar inklusif, setara dengan semua pihak, semua kelompok, termasuk penyandang disabilitas.
Allianz Indonesia Dukung Inklusi Keuangan Di Indonesia Dengan Implementasi Layanan Untuk Nasabah Penyandang Disabilitas
Indonesia yang inklusif adalah dimana penyandang disabilitas memiliki akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, gizi, perlindungan sosial dan hak-hak lainnya, penyandang disabilitas dapat mandiri, dapat bersekolah di sekolah dasar yang berkualitas bahkan berkontribusi terhadap pembangunan. . negara dan negara bagian.
Pembangunan inklusif harus diarusutamakan dan diintegrasikan ke dalam seluruh bidang pembangunan dan melibatkan penyandang disabilitas sebagai peserta dan penerima manfaat pembangunan.
Menurut UU No. 8 Tahun 2016, disabilitas adalah keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau emosional yang bersifat jangka panjang. Karena keterbatasan tersebut, penyandang disabilitas mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berpartisipasi di lingkungannya. Jika lingkungannya mendukung, penyandang disabilitas seharusnya tidak kesulitan berkomunikasi dan berpartisipasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Saat ini terdapat 21,84 juta atau sekitar 8,56% penduduk Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas. Hampir setengahnya mempunyai disabilitas ganda.
Ojk Terus Mendorong Akses Layanan Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas mempunyai hak untuk hidup, kebebasan dari stigma, keadilan dan perlindungan hukum, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, kebijakan dan layanan.
Penyandang disabilitas di indonesia, jumlah penyandang disabilitas di indonesia, cara mendapatkan bantuan untuk penyandang disabilitas, lowongan kerja untuk penyandang disabilitas, undang undang tentang penyandang disabilitas, pengertian penyandang disabilitas, bantuan pemerintah untuk penyandang disabilitas, pelayanan bagi penyandang disabilitas, organisasi penyandang disabilitas, investasi finansial, penyandang disabilitas, uu penyandang disabilitas