Makalah Budaya Politik Di Indonesia
Makalah Budaya Politik Di Indonesia – Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya dokumen ini. Jangan lupa berdoa kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita semua dari jalan kegelapan menuju jalan yang benar.
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Fajri Rahman, S,M selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Sosial Budaya dan Politik Indonesia serta dukungan dari orang tua kami yang selalu mendukung kami baik moril maupun materil.
Makalah Budaya Politik Di Indonesia
Penyusunan tugas bertajuk ‘STRUKTUR DAN DINAMIKA SISTEM SOSIAL BUDAYA DAN POLITIK INDONESIA’ disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah SSBPI. Dalam tulisan ini, kami membahas tentang struktur dan dinamika serta permasalahan dalam sistem sosial budaya dan politik Indonesia. Kami berharap dapat mempelajari lebih banyak tentang ilmu sosiokultural dan politik dengan makalah ini
Munculnya Embrio Kebangsaan Dan Nasionalisme Indonesia: Boedi Oetomo, Sejarah Xi Sma
Kami menyadari bahwa dokumen ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan ruang untuk terselenggaranya penelitian ini. Kami memahami bahwa ini masih jauh dari selesai pada saat penulisan. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu memperbaiki karya tulis ini agar lebih baik lagi.
1 Latar Belakang Perkembangan sosial budaya, politik, ekonomi, teknologi dan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi nilai dan tatanan budaya bangsa. Secara materiil, arus pertumbuhan dan pembangunan nampaknya berjalan lancar dan menjadi kebanggaan bangsa. Namun kenyataannya terdapat kesenjangan yang sangat mencolok.
Di satu sisi telah tercipta bangunan-bangunan mewah yang dapat menjadi kebanggaan dan menjadi pusat perhatian, namun tak jauh dari kawasan tersebut bermunculan permukiman kumuh yang sangat meresahkan dan memerlukan perhatian khusus. Pembangunan yang adil, yang merupakan salah satu kata kunci di semua tingkat pemerintahan, jelas tidak berjalan sesuai harapan. Timbulnya kesenjangan sosial dalam masyarakat merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri sebagai konsekuensi dari perkembangan tersebut.
Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur sosial. Unsur sosial tersebut terdiri dari tindakan sosial yang dilakukan oleh individu dalam interaksi timbal balik. Dalam suatu sistem sosial, terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan sosial. Semua hubungan sosial tersebut membentuk suatu struktur sosial dalam suatu kelompok atau masyarakat, yang pada akhirnya menentukan karakter masyarakat tersebut.
Materi Sejarah Kelas 12: Masa Orde Baru Di Indonesia
A. George C. Homan, Mengaitkan Struktur Sosial dengan Perilaku Dasar dalam Kehidupan Sehari-hari. B. Talcott Parsons percaya bahwa struktur sosial adalah hubungan antar manusia. C. Coleman, Pandangan tentang struktur sosial sebagai pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia. D. Kornblum menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat. e. Soerdjono Soekanto, Struktur sosial dipandang sebagai hubungan timbal balik antara kedudukan sosial dan antar peran. F. Abdul Syani, Melihat Struktur Sosial Sebagai Tatanan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat. Tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat adalah
(A). Pengawasan sosial, yaitu sebagai penghambat potensi pelanggaran norma, nilai, dan peraturan kelompok atau masyarakat. Misalnya pendirian lembaga peradilan, kepolisian, lembaga adat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan sebagainya. (B). Dasar diperkenalkannya disiplin sosial pada suatu kelompok atau masyarakat adalah karena struktur sosial itu berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri. Dalam proses ini, individu atau kelompok memperoleh pengetahuan dan kesadaran akan sikap, kebiasaan, dan kepercayaan kelompok atau masyarakatnya. Individu mengetahui dan memahami tindakan apa yang dianjurkan oleh kelompoknya dan tindakan apa yang dilarang oleh kelompoknya.
Masyarakat mengacu pada hubungan sosial yang memberikan bentuk dasar masyarakat dan menentukan batas-batas tindakan yang mungkin dilakukan secara organisasi.
B sosial mencakup semua hubungan sosial antar individu pada saat tertentu. Artinya segala bentuk pola interaksi sosial dalam masyarakat termasuk dalam struktur sosial.
Ketimpangan Sosial Dan Ekonomi: Meninjau Kebijakan Publik Dalam Upaya Mengurangi Kesenjangan Berdasarkan Pancasila
C sosial adalah keseluruhan kebudayaan masyarakat. Artinya segala hasil karya, ciptaan dan perasaan manusia sebagai anggota masyarakat merupakan aspek struktur sosial. Misalnya komputer, peralatan pertanian modern, mobil, pesawat terbang, seni, ilmu pengetahuan, dll.
D sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis, sehingga dapat dipandang sebagai kerangka tatanan berbagai bagian tubuh yang membentuk struktur tersebut.
Ada beberapa variabel yang menjadikan politik Indonesia dinamis. Beberapa faktor juga disebutkan: Pertama, masyarakat Indonesia mempunyai sejarah dan tradisi gerakan sosial yang panjang, khususnya dalam perjuangan kemerdekaan. Organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah (1912) dan Nahdatul Ulama (1926), yang keduanya merupakan pengawal ideologi Islam moderat dan setia pada Pancasila, juga memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar. Kedua, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari puluhan ribu pulau dan memiliki keragaman bahasa, budaya, dan agama juga telah melahirkan dinamika sosial budaya yang dampaknya dapat dirasakan di bidang politik.
Ketiga, masyarakat Indonesia yang majemuk membutuhkan waktu yang lama untuk membangun kohesi berbangsa dan bernegara. Lahirnya negara Indonesia tidak serta merta melahirkan bangsa Indonesia yang kokoh, karena kita masih dalam proses menuju Indonesia. Keempat, kita belum punya tradisi
Apa Peran Indonesia Dalam Bidang Ekonomi Di Asean? Halaman All
Suasana kebebasan yang tidak dijaga oleh hukum yang tegas dan adil serta politisi dan birokrat yang cerdas dan berintegritas, telah menimbulkan suasana kegilaan, keluh kesah, dan menguapnya aktivitas bermasyarakat dan bernegara, baik moril maupun materiil. Stabilitas politik, keamanan hukum dan infrastruktur yang baik sangat diperlukan bagi para pengusaha. Sayangnya ketiganya berada dalam kondisi yang buruk dan belum ada tanda-tanda banyak perbaikan.
Mengingat politik selalu membutuhkan mobilisasi massa, maka simbol, institusi, dan tokoh agama selalu diperhatikan dalam kancah politik. Menarik untuk dicermati bahwa ada kecenderungan berkurangnya daya tarik keagamaan ketika daya tarik keagamaan diharapkan menjadi kekuatan magnetis untuk menarik massa. Partai politik yang selama ini dikaitkan dengan semangat dan ciri keagamaan, justru mengalami kemunduran. Sementara itu, partai politik yang dianggap nasionalis atau sekuler justru berusaha mengadaptasi dan mengedepankan nilai-nilai dan simbol agama. Situasi ini mengingatkan kita pada slogan dan pemikiran yang pernah disampaikan oleh mendiang Nurcholish Madjid; Islam Ya, Partai Islam Tidak. Tidak mengherankan bila partai-partai politik yang tadinya dianggap eksklusif sebagai partai keagamaan mulai membuka diri untuk menerima kader yang berbeda keyakinan.
Variabel lain yang membuat kancah politik semakin bergejolak dan sulit diprediksi adalah munculnya kekuatan opini melalui lembaga jajak pendapat dan media sosial. Penggunaan televisi untuk membujuk massa dinilai masih efektif sehingga muncul istilah telepolitik meski komunikasi bersifat satu arah (one-way traffic communication). Iklan politik telah menjadi bagian dari industri kapitalis yang bergerak di bidang media sosial. Hal ini erat kaitannya dengan lembaga pemilu politik yang berusaha membentuk opini massa untuk memilih partai dan tokoh yang berbeda, bahkan dengan mengorbankan keaslian partai dan tokoh politik. Dengan kata lain, di luar keberadaan partai politik, berbagai media massa telah mengalami metamorfosis menjadi aktor dan kekuatan politik yang efektif dalam mengkonstruksi wacana dan memberitakan opini-opini yang selalu berubah.
Alat media massa dalam melukiskan politik sangat efektif dalam mempengaruhi opini pemilih pemula, mengingat mereka sangat minim informasi mengenai kiprah dan latar belakang calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2014. Dengan demikian, sebenarnya media massa mampu mempengaruhi opini pemilih pemula. Peran partai politik dan media massa sangat strategis, baik dalam melaksanakan perubahan dan perbaikan politik di Indonesia maupun mempertahankan status quo, sehingga menimbulkan pesimisme terhadap masa depan bangsa.
Budaya Patriarki Di Indonesia
Persepsi terhadap Indonesia sebagai negara kaya perlu diubah, karena yang terjadi sebenarnya tidak seperti itu. Memang benar alam itu kaya, tapi benarkah negara, pemerintah, dan masyarakatnya hidup produktif dan sejahtera? Dengan begitu, kita semua terpacu untuk bangkit, membangun tradisi kerja keras dan kerja cerdas
Seiring berjalannya waktu, pembagian tugas yang jelas dalam masyarakat menjadi sangat penting. Fungsi struktur sosial terbagi menjadi dua, yaitu:
Setiap orang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Dimana kesalahan seseorang bisa menjadi kekuatan orang lain, dalam suatu struktur sosial
Etnisitas adalah tentang identitas atau identitas yang ada dalam interaksi sosial. Oleh karena itu, studi etnis fokus pada kelompok etnis yang mengandung simbol-simbol budaya sebagaimana didefinisikan oleh pelaku untuk menentukan gaya etnis. Pergeseran ini diawali oleh Frederick Barth (1969: 9-38) yang menunjukkan bahwa kajian tentang kelompok etnis bukanlah kajian tentang kolektif dengan isi atau taksonomi budaya, melainkan kajian tentang organisasi sosial yang bersifat deskriptif mengenai asal mula fundamental dan pelaku umumnya. karena jika kajian terhadap kolektif dan muatan budayanya dilakukan secara taksonomi, apa hasil kajian taksonomi budaya?
Pengertian Demokrasi Pancasila: Ciri-ciri, Prinsip Dan Aspek
Dalam upaya mengarahkan perhatiannya pada permasalahan identitas ia mengkaji secara akademis dan intelektual, melihat sejarah perkembangan penggunaan konsep ini, dimulai dari Max Weber, membandingkannya dengan konsep ras dan melihat konsep taksonomi etnis. untuk memudahkan analisis.
Bangsa Indonesia sudah lama disebut bhineka yang artinya beragam atau jamak. Pluralisme bukanlah sesuatu yang baru bahkan tidak lazim bagi bangsa Indonesia. Sejak dulu bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat istiadat, bahasa daerah, warna kulit, gaya rambut, agama, dan lain-lain. Setiap suku yang berbeda menggunakan bahasa daerah, adat istiadat, dan bahan makanan yang berbeda pula. Agama juga berbeda, tapi bisa hidup berdampingan. Tidak ada masalah antar pemeluk agama yang berbeda. Bahkan di daerah tertentu, penganut agama yang berbeda bisa ikut serta dalam pembangunan tempat ibadah. Perbedaan sudah lama tidak lagi menjadi masalah bagi masyarakat Indonesia.
Orang Barat bisa berkulit hitam atau putih. Di masa lalu, perbedaan tersebut telah menimbulkan permasalahan serius yang tidak mudah diselesaikan. Berbeda dengan orang Barat, orang Timur Tengah mempunyai penampilan fisik yang mirip atau bahkan sama. Namun mereka terdiri dari beberapa suku atau suku yang tidak mudah bersatu. Sering terdengar suku-suku tersebut saling bermusuhan bahkan berperang. Tidak mudah untuk merakitnya. Bangsa Indonesia dikenal dan diakui sebagai bangsa yang majemuk. Pluralitas mencakup keberagaman
Budaya politik yg berkembang di indonesia, macam macam budaya politik di indonesia, makalah budaya politik, pengertian budaya politik di indonesia, contoh makalah budaya politik di indonesia, budaya politik indonesia, budaya politik di indonesia, bagaimana budaya politik di indonesia, makalah budaya politik indonesia, perkembangan budaya politik di indonesia, makalah tentang budaya politik, tipe budaya politik di indonesia