Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kelebihan Sel Darah Putih

Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kelebihan Sel Darah Putih – Bahaya memiliki terlalu banyak sel darah putih yang patut Anda waspadai. Diterbitkan: 22 Februari 2019 Terakhir Diperbarui: 10 November 2020 Diulas 13 Juni 2019 Waktu Baca: 3 menit

Pada dasarnya sel darah putih berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, terutama untuk melindungi tubuh dari berbagai potensi ancaman yang dapat menyerang. Alih-alih membuat tubuh lebih kuat, terlalu banyak sel darah putih justru bisa berbahaya. Apa bahayanya jika terlalu banyak sel darah putih? Deskripsi tersedia.

Penyakit Yang Disebabkan Oleh Kelebihan Sel Darah Putih

Sel darah putih atau leukosit adalah sel darah yang mengandung nukleus dan merupakan unit aktif sistem kekebalan tubuh. Mereka biasanya diproduksi di sumsum tulang, dan pada tingkat lebih rendah di kelenjar getah bening. Normalnya, jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000-10000/μl (per mikroliter darah).

Penyebab Kadar Leukosit Tinggi Dan Cara Mengatasinya Yang Harus Kamu Ketahui

Dikatakan tinggi atau leukositosis, bila kadarnya lebih dari 10.000/μl. Jumlah sel darah putih yang tinggi seringkali merupakan tanda dari suatu kondisi yang mendasarinya. Misalnya infeksi, cedera/trauma, gangguan sistem imun, efek obat, penyakit sumsum tulang, stres, dan sebagainya. Oleh karena itu, leukositosis bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi yang mendasarinya.

Oleh karena itu, gejala atau risiko yang ditimbulkan akan berbeda-beda, tergantung penyebabnya dan jenis sel darah putih apa yang menjadi masalahnya. Namun secara umum, risiko kelebihan sel darah putih ditentukan oleh beberapa gejala, seperti:

Dalam kasus yang parah, tingginya kadar sel darah putih dapat menyebabkan sindrom hiperviskositas, suatu kondisi di mana darah menjadi terlalu kental untuk mengalir melalui pembuluh darah. Efek sampingnya bisa berupa pendarahan tidak normal seperti mimisan, kesulitan bernapas, nyeri dada, penglihatan kabur, pusing, kejang, kejang bahkan koma.

Jenis leukositosis ini adalah yang paling umum, karena neutrofil merupakan jenis sel darah putih yang memiliki jumlah tertinggi dibandingkan yang lain – jumlahnya sekitar 40-60% dari seluruh leukosit.

Perlu Diwaspadai Kelebihan Sel Darah Putih Sangat Berbahaya Karena Memicu Penyakit Ini

Peran utama neutrofil adalah melindungi tubuh, terutama terhadap bakteri dan jamur. Peningkatan kadar neutrofil erat kaitannya dengan infeksi dan peradangan.

Limfosit adalah jenis sel darah putih terbanyak kedua setelah neutrofil, yaitu sekitar 20-40% leukosit. Limfosit sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sel B yang melawan bakteri, virus, dan racun serta sel T yang menyerang sel tubuh yang terinfeksi virus atau sel kanker.

Monosit adalah jenis sel darah putih yang dapat berdiferensiasi menjadi makrofag dan sel dendritik. Fungsi utamanya adalah menyerang dan memusnahkan kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Persentase normal monosit adalah sekitar 2-8% dari seluruh sel darah putih. Jika peningkatannya melebihi kisaran ini, disebut monositosis. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan infeksi atau jenis kanker tertentu.

Penyebab Dan Cara Pencegahan Sel Darah Putih Tidak Normal

Eosinofilia adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan eosinofil, yang merupakan bagian dari jenis sel darah putih yang terutama bertugas melawan parasit, sel kanker, dan merupakan bagian dari respons alergi.

Persentase total eosinofil adalah sekitar 1-8% sel darah putih. Munculnya eosinofilia seringkali menandakan adanya infeksi parasit, reaksi alergi atau kanker. Baca: Eosinofil Tinggi: Risiko, Penyebab, Cara Menurunkannya

Basofil merupakan jenis sel darah putih terkecil, hanya 0,1-1% dari seluruh sel darah putih. Fungsi utamanya adalah mencegah pembentukan bekuan darah, memediasi reaksi alergi, dan berperan dalam produksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). Tingginya kadar basofil (basofilia) berhubungan dengan penyakit mieloproliferatif, peradangan kronis, infeksi dan alergi.

Anda dapat melakukan tes darah untuk menentukan penyebab peningkatan jumlah sel darah putih. Baik itu hitung darah lengkap, sampel darah tepi, atau biopsi sumsum tulang. Perawatan yang tepat hanya bisa dilakukan setelah akar penyebabnya diketahui.

10 Makanan Naikkan Sel Darah Putih

Tim editorial berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja sama dengan dokter dan pakar kesehatan serta menggunakan sumber terpercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Davis, AS, Viera, AJ, Mead, MD (2014). Leukemia: Gambaran umum untuk perawatan primer. Dokter Keluarga Amerika, 1;89(9):pp. 731-8. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24784336)

Artikel ini hanya untuk informasi kesehatan dan bukan untuk diagnosis medis. Kami menyarankan Anda untuk terus berkonsultasi secara langsung dengan dokter spesialis pada bidangnya.

Konten ini telah ditulis atau direview oleh tenaga kesehatan profesional dan didukung oleh setidaknya tiga referensi dan sumber yang kredibel.

Hitung Darah Lengkap

Tim editorial berdedikasi untuk menyampaikan konten yang akurat, komprehensif, mudah dipahami, inovatif dan proaktif. Anda dapat membaca proses editorial selengkapnya di sini.

Jika Anda mempunyai pertanyaan atau komentar mengenai artikel kami, Anda dapat menghubungi kami melalui WhatsApp di 0821-2425-5233 atau email [email protected] Kelainan darah juga bisa terjadi pada sel darah putih. Di bawah ini, pelajari beberapa jenis kelainan sel darah putih dan dampaknya terhadap kesehatan.

Sel darah putih atau leukosit adalah salah satu dari empat komponen darah yang diproduksi di sumsum tulang. Perannya dalam sistem kekebalan dan respon inflamasi sangat penting.

Kelainan sel darah putih terjadi ketika jumlahnya terlalu banyak atau terlalu sedikit di dalam tubuh. Normalnya, jumlah sel darah putih dalam tubuh berkisar antara 4.000-11.000 sel/mcl.

Kelainan Darah: Penyebab, Gejala, Pengobatan Dan Pencegahan

Gejala kelainan sel darah putih sangat bervariasi tergantung jenis kelainannya. Bahkan ada pula yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Secara umum gejala yang terjadi adalah infeksi berulang, demam, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Kelainan sel darah putih dibedakan berdasarkan jumlah atau fungsi sel itu sendiri. Di bawah ini adalah jenis-jenis kelainan pada sel darah putih:

Limfoma adalah jenis kanker darah yang berkembang di sistem getah bening (kelenjar getah bening). Penyebabnya adalah sel darah putih bertambah jumlahnya, tidak terkontrol dan berubah sifatnya sehingga mudah terserang penyakit.

Gejala umum dari kondisi ini termasuk pembesaran kelenjar getah bening, yang biasanya dimulai di leher atau selangkangan, batuk, sesak napas, demam, lemas, dan penurunan berat badan.

Kenali Penyakit Thalasemia

Leukemia terjadi ketika sel darah putih rusak dan berkembang biak di sumsum tulang. Penyakit leukemia bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Gejala leukemia bisa berupa gusi mudah berdarah, anemia, sering memar, penurunan berat badan, dan keringat berlebih.

Sindrom myelodysplastic adalah kanker darah yang terjadi di sumsum tulang. Pada kondisi ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah yang belum matang

Gejala sindrom ini mirip dengan leukemia dan meliputi gusi berdarah, anemia, lemas, mudah memar, dan penurunan berat badan.

Leukemia Pada Anak: Gejala, Penyebab, Dan Peluang Sembuh

Salah satu jenis penyakit sel darah putih adalah multiple myeloma. Merupakan tumor ganas yang terjadi pada salah satu bagian sel darah putih, yaitu sel plasma. Penyakit ini biasa disebut leukemia sel plasma.

Jumlah sel plasma meningkat dan melepaskan protein yang dapat merusak organ seperti ginjal, tulang, dan saraf. Gejalanya antara lain nyeri tulang, patah tulang, pendarahan kulit dan daging, anemia, badan lemas, dan gagal ginjal.

Anemia aplastik adalah suatu kondisi di mana sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Angka kejadian penyakit ini sangat rendah, yaitu 2 hingga 6 orang per juta penduduk, dan biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja.

Leukosit Dalam Transfusi Darah: Kawan Atau Lawan?

Kondisi ini terjadi ketika antibodi tubuh salah mengenali sel neutrofil (yang berperan melawan bakteri) dan justru menghancurkannya.

Penyakit sel darah putih ini biasanya berkembang antara usia 6-15 bulan, meski bisa menyerang semua usia, termasuk remaja.

Neutropenia autoimun biasanya tidak menunjukkan gejala dan ditemukan secara kebetulan saat dokter memeriksa profil sel darah putih anak.

Jenis penyakit sel darah putih lainnya adalah limfositopenia, yaitu penurunan jumlah limfosit dalam tubuh. Limfosit ini digunakan untuk melawan infeksi virus dalam tubuh.

Macam-macam Kelainan Darah, Ketahui Pula Gejala Dan Cara Mencegahnya

Limfositopenia dapat disebabkan oleh penyakit keturunan yang berhubungan dengan banyak jenis penyakit lainnya. Selain itu, penyakit ini bisa disebabkan oleh efek obat atau obat lain.

Monosit penting untuk membersihkan jaringan yang rusak atau mati dalam tubuh dan mengatur respons sistem kekebalan tubuh Anda. Disfungsi monosit dapat berupa peningkatan kadar monosit yang dapat menyebabkan infeksi, kanker, dan penyakit autoimun.

Eosinofilia adalah suatu kondisi yang menyebabkan peningkatan kadar sel eosinofil dalam tubuh. Eosinofil adalah sejenis leukosit yang terlibat dalam melawan infeksi parasit dan reaksi alergi. Jumlah sel darah putih atau leukositosis adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah putih lebih dari 11.000 per mikroliter darah. Meski biasanya tidak berbahaya, peningkatan sel darah putih bisa menjadi tanda penyakit yang lebih serius.

Peningkatan sel darah putih dimanifestasikan dengan gejala seperti nyeri, demam, kemerahan dan sesak napas. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan Anda. Baca selengkapnya mengenai penyebab sel darah putih meningkat dan cara mengatasinya di artikel ini.

Fungsi Leukosit Dan Kadar Normalnya Pada Tubuh

Meski berperan penting dalam melawan infeksi dan penyakit, peningkatan sel darah putih dapat mengindikasikan penyakit tertentu. Di bawah ini berbagai penyakit yang menyebabkan peningkatan sel darah putih pada penderitanya:

Selain itu, kondisi yang menyebabkan peningkatan sel darah putih antara lain limfoma, lupus, dan batuk rejan. Kunci untuk mengendalikan kadar sel darah putih adalah dengan mengetahui penyebab peningkatan sel darah putih. Dengan cara ini, peningkatan kadar sel darah putih dapat diobati tergantung penyebabnya, sehingga mengurangi risiko komplikasi serius.

Untuk peningkatan leukosit akibat infeksi, pengobatannya berupa antibiotik untuk mengatasi faktor penyebabnya. Sedangkan bila kelebihan leukosit disebabkan oleh peradangan, maka pengobatannya berupa obat anti inflamasi. Untuk leukosit tinggi akibat kelainan darah, pengobatannya berupa kemoterapi untuk mengendalikan penyakitnya.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan peningkatan sel darah putih, seperti mual, muntah, ruam, dan demam. Dengan demikian, dokter dapat melakukan pemeriksaan, seperti tes darah dan sumsum tulang, untuk mengetahui penyebabnya dan meresepkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Sel darah putih dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Namun jika kadarnya tidak normal, terdapat risiko gangguan kesehatan dan peningkatan risiko penyakit serius.

Penyebab Kekurangan Sel Darah Putih Dan Gejalanya

Sel darah putih yang melimpah adalah suatu kondisi dimana

Penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih dengan jumlah tidak normal dinamakan, penyakit kelebihan sel darah putih, penyakit darah tinggi disebabkan oleh, penyakit kanker darah disebabkan oleh, penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah putih, leukemia adalah penyakit organ peredaran darah yang disebabkan oleh, leukimia disebabkan oleh salah satu sel darah yang berkembang pesat yaitu, penyakit yang disebabkan oleh kolesterol, penyakit yang disebabkan sel darah putih diproduksi secara berlebihan disebut, kelebihan sel darah putih disebabkan oleh, darah tinggi disebabkan oleh, batuk darah disebabkan oleh